Sahabatku semua, sebelum kita melakukan sesuatu ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu. Memohon ridho Allah Subhanahu Wa Ta’Alla.
Pengertian berdo’a adalah memohon atau meminta pertolongan kepada Allah SWT, tetapi bukan berarti hanya orang yang terkena musibah saja yang layak memanjatkan do’a. Sebagai seorang Muslim kita layak berdo’a walaupun kita dalam keadaan sehat. Do’a merupakan unsur yang paling esensial dalam ibadah. Sebagaimana Sabda Rasulullah saw “Do’a itu ibadah” (H.R. Abu Daud, Tirmizi, Nasai dan Ibnu Majah). “Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdo’a kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang”(H.R. Al Hakim). Didalam berdo’a ada tata cara, waktu dan tempat berdo’a.
“Dan Tuhanmu berkata ,Berdo’alah kamu kepada-Ku, Pasti akan Kuperkenankan permintaanmu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina-dina” (Q.S. Al Mu’min : 60).
Mengapa kita harus berdo’a?
Karena Do’a adalah cara terbaik kita untuk mendekatkan diri kepada ALLAH
Allah mengaskan tentang sangat pentingnya berdoa. Allah berfirman tentang pentingnya doa dalam ayat yang menyatakan “… Tuhanku tidak mengindahkan kamu jika tidak ada ibadahmu…” (QS Al-Furqan: 77). Seperti yang disebutkan oleh ayat ini, nilai seseorang di hadapan Allah tergantung kepada doanya. Ini karena seseorang yang berdoa hanya meminta apa yang dibutuhkannya dari Allah saja. Allah adalah Pemilik segalanya.
Bagaimana cara kita berdoa?
Allah memberi tahu kita tentang cara berdoa di dalam Al Qur’an:
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas. (QS Al-A’raaf: 55)
Kapankah waktu-waktu yang baik untuk berdoa?
Menurut Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, Allah memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda-beda, di antaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut. Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kejayaan, keberuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain ialah:
1. Sepertiga Akhir Malam
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya”.
(Shahih Al-Bukhari, kitab Da’awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150)
2. Tatkala Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu bahawa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa, pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak”.
(Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da’watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17).
3. Setiap Selepas Shalat Fardhu
Dari Abu Umamah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, beliau menjawab:
“Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu”.
(Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’awaat 13/30. Dishahihkan oleh
Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi 3/167-168 No. 2782).
4. Pada Saat Perang Berkecamuk
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa pada saat adzan dan doa tatkala perang berkecamuk”.
(Sunan Abu Daud, kitab Jihad 3/21 No. 2540. Sunan Baihaqi, bab Shalat Istisqa’ 3/360. Hakim dalam Mustadrak 1/189. Dishahihkan Imam Nawawi dalam Al-Adzkaar hal. 341. Dan Al-Albani dalam Ta’liq Alal Misykat 1/212 No. 672).
5. Sesaat Pada Hari Jum’at
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahawa Abul Qasim Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya pada hari Jum’at ada satu saat yang tidak bertepatan seorang hamba muslim shalat dan memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut”.
(Shahih Al-Bukhari, kitab Da’awaat 7/166. Shahih Muslim, kitab Jumuh 3/5-6)
Waktu yang sesaat itu tidak bisa diketahui secara tepat dan masing-masing riwayat menyebutkan waktu tersebut secara berbeza-beza, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/203.
Dan kemungkinan besar waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai shalat Jum’at atau hingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu shalat maghrib.
6. Pada Waktu Bangun Tidur Pada Malam Hari Bagi Orang Yang Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berzikir Kepada Allah
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya”.
(Sunan Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595)
7. Doa Diantara Adzan dan Iqamah
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah”.
(Sunan Abu Daud, kitab Shalat 1/144 No. 521. Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’waat 13/87. Sunan Al-Baihaqi, kitab Shalat 1/410. Dishahihkan oleh Al-Albani, kitab Tamamul Minnah hal. 139)
8. Doa Pada Waktu Sujud Dalam Shalat
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan”.
(Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur’an fi Ruku’ wa Sujud 2/48)
Yang dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.
9. Pada Saat Sedang Kehujanan
Dari Sahl bin a’ad Radhiyallahu ‘anhu bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa pada waktu adzan dan doa pada waktu kehujanan”.
(Mustadrak Hakim dan dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 2/113-114. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ No. 3078).
Imam An-Nawawi berkata bahwa penyebab doa pada waktu kehujanan tidak ditolak atau jarang ditolak dikarenakan pada saat itu sedang turun rahmat khususnya curahan hujan pertama di awal musim.
(Fathul Qadir 3/340).
10. Pada Saat Ajal Tiba
Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau memejamkannya kemudian bersabda:
“Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya’.
Semua keluarga histeris. Beliau bersabda : ‘Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan”.
(Shahih Muslim, kitab Janaiz 3/38)
11. Pada Malam Lailatul Qadar
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. (Al-Qadr :3-5)
Imam As-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)
12. Doa Pada Hari Arafah
Dari ‘Amr bin Syu’aib Radhiyallahu ‘anhu bahawasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
(Sunan At-Tirmidzi, bab Jamiud Da’waat 13/83. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ta’liq alal Misykat 2/797 No. 2598)
Nah, sahabat-sahabatku semua, sejak dini marilah kita biasakan diri berdoa dan memohon ampun dan pertolongan hanya kepada Allah SWT.
Sahabatku semua, ada yang punya kumpulan doa sehari-hari??? Silahkan isi kolom komentar untuk menambahkan.
Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Amin.
Terimakasih
“Alhamdu lillahil-ladzi ahyaanaa ba’da maa amaatana wailaihin – nusyuur”
SukaSuka
“Alhamdulillahil-ladzii qadlaa haajati”
SukaSuka
“Allahumma inni a”uuzu bika min ‘amalisysyaithaani wa sayyiaatil ahlaami”
SukaSuka
“Bismillahi, Allaahhumma innii a’uudzu bika Minal khubutsi wal khabaaitsi”
SukaSuka
“Alhamdu lillahil-ladzii adz-haba maa yu’dziannii wa abqaa fiyya maa tanfa’unii”
SukaSuka
“Bismillahari rahmaanir rahim. Allaahumma inni as-asluka min khairihi wa khairi maa huwalahu wa a’uudzu bika min syarrihi wa syarri maa humalahu”
SukaSuka
“Al hamdulillaahil ladzi sawwaa khalqi fa’adda=lahu wa karramahu shurata wajhi fa nahaa wa ja’alani minal muslimin”
SukaSuka
“Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar”
SukaSuka
“Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa muslimiin”
SukaSuka
“Bismillahi tawakkaltu ‘alallah wa laa haula walaa quwwata illaa billaahi”
SukaSuka
“Allahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi annaa bu’dahuu, Allahumma antashshaahibu fis-safari wal khaliifatu fil ahli”
SukaSuka
“Subhaanal ladzi sakhkhara lanaa haadzaa wamaa kunnaa lahu muqrinina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuuna”
SukaSuka
“Bismillaahi majraahaa wa mursaahaa innaa rabbi laghafuurur rahimu”
SukaSuka
“Al hamdulillaahil ladzi salamani walladzi aawani wal ladzi jama’asy syamla bi”
SukaSuka
“Allaahumma inni as-aluka khairal-muulaji wa khairal mukhroji bismillahi walajnaa wa bismillahi kharajnaa wa-alallaahi rabbina tawak-kalnaa”
SukaSuka
“Bismillaahiiladzi laa illaaha ilallahuu”
SukaSuka
“Bismikallaahumma ahyaa wa amuut”
SukaSuka
“Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran”
SukaSuka
“Allahuma inni as-aluka khaira khairama jabaltaha ‘alaiha. Wa a’udzu bika min syarriha wa syarrima jabaltaha ‘alaihi”
SukaSuka
“Wa alqaitu ‘alaika mahabbatan minni wa litushna’a ‘ala ‘aini”
SukaSuka
“Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyyatina qurrata a’yunin waj’alna lil muttaqina limaman”
SukaSuka
“Allahummaj’alni wa auladi wa dzurriyyati min ahlil’ khairi wa la taj’alni wa iyyahummin ahlis su-i wa ahlidh-dgairi warzuqni wa iyyahum ‘ilman nafi’an wa rizqan wa si’an wa khuluqan hasanan wattaufiqa lith-tha’ati wa fahman nabiyyina”
SukaSuka
“Allaahumma rabba haadzihid da’watit taammati wash shalaatil qaaimati aati Muhammadanil wa shilata walfadhilata wab’ats hu maqaamam mahmuudanil ladzi wa’adtahu”
SukaSuka
“Allaahummaj’al fi qalbi nuuran wa fi lisaani nuuran waj’al fi sam’i nuuran waj’al fi bashari nuuran waj’al min khalfi nuuran wa min amaami nuuran waj’al min fauqihi nuuran wa min tahti nuuran. Allaahumma a’thini nuuran”
SukaSuka
“Allaahummaftah li abwaaba rahmatika”
SukaSuka
“Allaahumma inni as aluka ,im fadhlika”
SukaSuka
“Rabbi a’udzubika min hamazaatisy syayaathini wa a’udzubika rabbi ay yahdhurun”
SukaSuka
“Allahumma innaa na’uudzubika min adzaabil qabri wama ‘uudan bika min fitnatil-dajjaali, wana’uudzubika min ditnatilmahyaa wal mamaati. Allahumma innaa na’uudzubika minal ma’tsami wal maghrami”
SukaSuka
Bismillahi, allahumma innii as-aluka khayra haadzihiz suuqi wa khayra maa fiihaa, wa a’uudzu bika min syarri haadzihis suuqi wa min syarri maa fiithaa. Allahumma innii a’uudzu bika an ushiiba fiihaa yamiinaam faajiratan aw shafagatan khaasiratan.
SukaSuka